Tips Membeli Rumah Dengan Sistem Kredit Atau KPR
- Ditayangkan : 09-06-2023
- Dilihat : 47
- 0 Komentar
Daftar Isi
Kredit perumahan atau KPR menjadi salah satu solusi untuk keluarga yang ingin memiliki rumah. KPR atau Kredit Kepemilikan Rumah adalah fasilitas bank yang diberikan kepada nasabah perorangan yang ingin membeli atau merenovasi rumah. Cara kerja fasilitas perbankan ini adalah pihak bank membeli terlebih dahulu rumah tersebut dari pihak developer atau pengembang, dan nasabah akan membelinya dari bank dengan menggunakan sistem angsuran atau cicilan.
Setiap bulannya nasabah harus mencicil pembelian rumah tersebut dengan nominal yang sudah dikalkulasi dalam jangka waktu yang sudah disepakati. Misalnya, dalam jangka waktu 10 tahun atau 15 tahun. Sebelum memutuskan untuk membeli rumah dengan sistem KPR, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan.
Pastikan Kamu Mampu Membayar Cicilan Setiap Bulannya
Hal pertama dan utama yang perlu kamu perhatikan saat berencana membeli rumah KPR adalah memastikan bahwa kamu mampu untuk membayar cicilan per bulannya. Jika keuanganmu belum stabil, jangan memaksakan untuk mengambil kredit KPR. Sebagai ukuran, kamu harus mengalokasikan setidaknya 30% dari penghasilanmu untuk bisa mencicil rumah KPR.
Kamu harus ingat bahwa kamu berkewajiban untuk membayar angsurannya hingga lunas saat sudah memutuskan untuk membeli rumah dengan sistem KPR. Jika kamu gagal membayar angsuran, tentunya pihak bank akan menyita rumah tersebut. Rekam kreditmu pun jadi buruk sehingga ada kemungkinan kamu tidak bisa mengambil KPR di masa depan.
Karena itu, persiapkan dan hitung terlebih dahulu sebaik-baiknya kemampuan finansialmu sebelum membeli rumah KPR.
Membandingkan Tingkat dan Jenis Suku Bunga KPR
Hal selanjutnya yang perlu kamu perhatikan saat akan membeli rumah KPR adalah tingkat dan jenis suku bunga. Hal ini karena bunga kredit menjadi salah satu faktor yang paling mempengaruhi jumlah angsuran yang harus kamu bayarkan per bulannya. Selain itu, bunga kredit dari setiap bank bisa berbeda, sehingga kamu perlu membandingkannya.
Ketahui berapa tinggi suku bunga bank yang dipilih dan jenis perhitungan bunga yang akan dipakai. Perlu kamu ingat bahwa tingkat bunga rendah belum tentu menawarkan cicilan yang kecil. Karena ada faktor lainnya, yaitu jenis suku bunga yang dipakai, yang juga berpengaruh pada jumlah cicilan yang harus kamu bayarkan. Ada 2 jenis suku bunga, yaitu:
- Suku Bunga Tetap
Jika kamu memilih suku bunga tetap untuk KPR rumah, maka angsurannya bersifat tetap dan jumlah cicilan yang harus dibayarkan relatif lebih rendah. Namun, hal ini tidak berlangsung selamanya, biasanya hanya berlangsung selama 2 tahun hingga 3 tahun pertama saja. Karena itulah, penting untuk mengetahui dan memastikan berapa jangka waktu suku bunga tetap ini.
Jika periodenya habis, maka suku bunga tetap ini akan berubah menjadi suku bunga tidak tetap atau floating. - Suku Bunga Tidak Tetap (Floating)
Nilai suku bunga floating berubah-ubah mengikuti suku bunga dari aturan Bank Indonesia. Sehingga, jumlah angsuran yang harus dibayarkan per bulannya pun berubah-ubah mengikuti nilai bunga pasar.
Karena itu, perhatikan dan pilih jenis suku bunga yang akan kamu pakai sebelum memutuskan mengambil KPR. Sehingga, kamu tidak akan terbebani secara finansial di masa depan.
Ketahui Riwayat Bank dan Pengembang
Tips mengambil kredit perumahan selanjutnya adalah mengetahui riwayat dari bank dan pengembang yang menyediakan KPR. Saat ini, banyak bank yang menawarkan fasilitas KPR sehingga kamu mungkin bingung untuk memilih yang terbaik dan paling sesuai. Karena itu, lakukan riset mengenai riwayat, reputasi, dan kredibilitas bank penyedia KPR serta pengembang properti.
Ketahui pula spesifikasi rumah KPR yang ditawarkan. Survey secara langsung untuk mengetahui lokasi, keadaan, dan lingkungan sekitar rumah. Ketahui jarak rumah ke tempat kerjamu, dan hal-hal lainnya seperti akses lokasi, fasilitas publik, dan lain sebagainya.
Minta Simulasi KPR
Jangan ragu untuk meminta simulasi bunga dan angsuran KPR kepada pihak bank. Sebelum melakukan hal ini, kamu perlu mengetahui terlebih dahulu jumlah pinjaman yang kamu butuhkan serta lama waktu kredit yang akan kamu ambil. Melakukan simulasi KPR penting untuk membantumu mengetahui jumlah dana yang harus kamu siapkan untuk semua produk kreditnya.
Mulai dari uang muka, cicilan per bulan, hingga bunga pinjaman. Dengan begini, kamu bisa mempersiapkan finansial sebaik-baiknya.
Pertimbangkan Pilihan Tenor Angsuran
Tenor cicilan atau lama waktu cicilan juga berpengaruh pada jumlah cicilan yang harus dibayarkan setiap bulannya. Semakin lama waktu kredit yang kamu ambil, tentunya semakin rendah jumlah cicilan yang harus kamu bayar, begitu pula sebaliknya. Karena itulah pertimbangkan hal ini dengan baik.
Kamu bisa memilih tenor cicilan dengan mempertimbangkan faktor lainnya selain penghasilan yang kamu miliki, seperti tujuanmu membeli rumah KPR. Jika kamu membelinya sebagai rumah tinggal pertama dan pendapatanmu tidak terlalu besar, pilihlah waktu cicilan yang lama. Namun, jika kamu membeli rumah KPR untuk investasi dan penghasilanmu berlebih, lebih baik memilih waktu cicilan jangka pendek.
Hitung Jumlah Plafon Kredit
Plafon kredit adalah istilah yang merujuk pada batas maksimal yang diizinkan dalam transaksi keuangan. Jadi, plafon kredit KPR adalah batasan biaya untuk transaksi tertentu guna mengendalikan resiko gagal bayar nasabah. Sehingga, penting bagi kamu untuk menghitung besaran plafon kredit agar bank mengabulkan pengajuan KPRmu.
Cara menghitung plafon KPR adalah mengurangi harga rumah dengan uang muka yang kamu bayarkan. Secara singkat, plafon KPR adalah besaran sisa hutang yang perlu kamu lunasi pada bank.
Periksa Track Record Pengembang Properti
Jangan ragu untuk mencari tahu track record dan reputasi pengembang properti dari rumah KPR yang ingin kamu beli. Ada beberapa konsumen yang mendapatkan pengalaman kurang menyenangkan setelah membeli rumah KPR karena ternyata ada banyak bagian dalam rumah yang perlu direnovasi.
Sehingga konsumen tersebut harus membayar tidak hanya cicilan KPR, tapi juga biaya renovasi yang cukup besar. Tentunya kamu tidak ingin rugi seperti ini. Karena itulah sangat disarankan untuk mengetahui kredibilitas developer serta melakukan survey rumah secara langsung.
Tanyakan Berapa Lama Proses Pengajuan
Setiap bank mempunyai kebijakan yang berbeda terkait dengan lama proses pengajuan KPR. Biasanya, durasinya berkisar antara 2 minggu hingga 1 bulan. Jadi, tanyakan berapa lama proses pengajuan KPR kepada pihak bank yang kamu pilih. Sehingga, kamu bisa menyesuaikannya dengan urusan lain yang perlu diselesaikan.
Periksa Kebutuhan Renovasi
Rumah yang baru dibangun mungkin tidak memerlukan perbaikan. Namun, mungkin ada beberapa bagian yang kamu tidak suka sehingga kamu ingin merubahnya. Atau memang mungkin ada bagian yang perlu diperbaiki. Ketahui hal-hal ini sehingga kamu bisa memprediksikan biaya tambahan untuk renovasi.
Selain memeriksa kebutuhan renovasi, tanyakan pula kepada pihak developer tentang riwayat perbaikan, seperti kapan terakhir kali renovasi. Dengan begini, kamu bisa memahami kondisi rumah dengan lebih baik.
Itu tadi adalah beberapa tips untuk kredit perumahan.