Kisah Kita -

Kenapa Dinamakan Tigaraksa Tangerang? Sejarah Dan Perkembangannya

Kenapa Dinamakan Tigaraksa Tangerang? Sejarah Dan Perkembangannya
Share:

Saat mengulik struktur pemerintahan di Kabupaten Tangerang, Anda barangkali akan menemukan kata Tigaraksa. Lantas kenapa dinamakan Tigaraksa Tangerang? Artikel ini hadir untuk membantu Anda memahami penamaannya hingga fungsinya di kawasan kabupaten Tangerang Raya.

Sejarah penamaan Tigaraksa

Berdasarkan sejumlah catatan sejarah, penamaan Tigaraksa berasal dari penghormatan yang diberikan Sultan Ageng Tirtayasa yang berasal dari Kesultanan Banten terhadap tiga tumenggung atau utusan/pimpinan. Adapun tiga tumenggung yang dimaksud adalah Aria Jaya Santika, Aria Wangsakara, serta Aria Yudhanegara. Adapun arti ‘tigaraksa’ adalah ‘tilu tanglu’ atau ‘tiang tiga’.

Ketiga tumenggung tadi diutus membangun perkampungan yang difungsikan sebagai pertahanan, terutama yang berbatasan dengan wilayah Batavia. Apalagi pada saat itu, sekitar pertengahan abad ke-16, Belanda melakukan agresi militer yang melumpuhkan Kesultanan Banten.

Para utusan tadi lantas mendirikan pertahanan sekaligus basis pemerintahan yang sekarang kita sebut sebagai Tigaraksa. Sayangnya, saat bertempur melawan pasukan VOC, ketiganya satu demi satu gugur. Lokasi wafatnya tersebar di Kecamatan Batuceper, Cikodol, serta Lengkong Kiai. Meski demikian, perjuangan para pemimpin tersebut memberikan dampak besar pada perkembangan Tangerang sampai ke era modern.

Tigaraksa dalam pemekaran Tangerang

Sejarah kenapa dinamakan Tigaraksa Tangerang pun berpengaruh pada cikal bakal sampai terbentuknya Kabupaten Tangerang. Setelah masa pemerintahan ketiga Aria tersebut berakhir, muncul perjanjian antara Kesultanan Banten serta pihak Belanda pada April 1684 yang memaksa semua wilayah Tangerang masuk ke bawah kekuasaan penjajah.

Selepas masa kemerdekaan, Tangerang Raya, seperti wilayah-wilayah lain di Indonesia, lantas berkembang. Pemekaran yang berlangsung pada Februari 1993 pun melahirkan Kota Tangerang. Landasan hukumnya adalah Undang-undang 2/1993. Keputusan terebut yang mengalihkan pusat pemerintahan di kawasan kabupaten ke Tigaraksa.

Tigaraksa dianggap sebagai lokasi layak karena, selain strategis, dinilai mampu dalam membangkitkan kembali semangat serta cita-cita para pendirinya. Terutama dalam menata ulang kehidupan bermasyarakat yang terbebas dari kebodohan, ketertinggalan, serta kemiskinan. Dengan begitu, masyarakat dapat mencapai kesejahteraan, kemajuan, dan kemandirian yang diharapkan.

Tigaraksa sebagai sebuah kecamatan

Tigaraksa pada saat ini tercatat sebagai salah satu kecamatan di Tangerang raya sekaligus ibu kota kabupaten. Setidaknya terdapat 12 desa serta dua kelurahan yang dinaunginya. Sementara secara geografis, Tigaraksa memiliki wilayah seluas kurang lebih 5,2 ribu hektare. Kemudian, penetapan penghasilannya pun mengikuti UMR di Tangerang untuk wilayah kabupaten.

Tigaraksa pun berbatasan langsung dengan sejumlah wilayah yang meliputi Kecamatan Cikupa – Balaraja (utara), Kecamatan Solear – Cisoka (barat), Kecamatan Jambe yang berada di Kabupaten Bogor (selatan), serta Kecamatan Cikupa – Panongan (timur).

Demikian penjelasan kenapa dinamakan Tigaraksa Tangerang berdasarkan catatan sejarah serta pengaruhnya terhadap pemekaran di Tangerang Raya. Semoga bermanfaat bagi Anda yang sedang mempelajari wilayah tersebut!

0 Komentar

Kirim Komentar

Silahkan input nama anda.
Silahkan input alamat email anda yang valid
Silahkan input komentar anda
Top