Setiap individu memiliki rumah impian yang ingin diwujudkan. Tidak hanya dimanfaatkan sebagai tempat tinggal, juga investasi di masa mendatang yang sangat menguntungkan. Salah satu cara mendapatkan rumah paling populer yaitu dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Jual beli rumah bukan hal yang mudah, untuk itu, setiap penjual dan pembeli harus mengetahui tips jitu dalam melakukan transaksi. Mengingat tidak sedikit yang mengalami kesulitan menjual rumah karena berbagai faktor seperti harga, dokumen yang belum siap, dan kurangnya promosi. Lebih lengkap, simak penjelasan mengenai tips-tips yang bisa dimanfaatkan sebagai berikut:
1. Minta Uang Muka Di Awal Saat Over Kredit
Menjual rumah KPR dengan metode over kredit sering menjadi pilihan bagi pemilik rumah yang ingin beralih kepemilikan. Jika Anda memilih cara ini, pastikan untuk menyepakati jumlah uang muka dengan pembeli terlebih dahulu.
Mintalah pembeli untuk membayarkan uang muka di awal sebagai bentuk komitmen. Uang muka ini juga dapat menjadi keuntungan bagi Anda dari penjualan rumah. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua pengajuan over kredit disetujui oleh bank.
Oleh karena itu, baik penjual maupun pembeli harus memahami prosedur ini secara menyeluruh sebelum melanjutkan transaksi. Hal ini sangat penting untuk menghindari miskomunikasi antara satu dengan lainnya di kemudian hari.
2. Lakukan Perhitungan Uang Atas Nilai Jual Di Masa Depan
Ketika Anda membeli rumah melalui skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) saat ini, tentu saja nilai finansial yang melekat pada properti tersebut akan berbeda dibandingkan dengan saat pertama kali Anda membelinya.
Sangat disarankan untuk melakukan evaluasi nilai properti berdasarkan harga pasar terkini. Langkah ini bertujuan agar Anda dapat mengetahui perkiraan nilai jual rumah yang sesuai dengan kondisi pasar saat ini dan masa mendatang.
Selain itu, dengan adanya penilaian ini, calon pembeli juga akan lebih mudah dalam memperkirakan besaran kredit yang kemungkinan dapat mereka ajukan ke pihak bank sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang berlaku.
3. Pastikan Status Rumah Dan Legalitas Rumah
Jual beli rumah dalam status Kredit Pemilikan Rumah (KPR), penting bagi Anda untuk bersikap jujur dan transparan kepada calon pembeli mengenai kepemilikan rumah tersebut. Jelaskan bahwa rumah yang dijual masih dalam proses kredit dengan sisa cicilan tertentu yang belum lunas.
Hal ini krusial agar calon pembeli memahami bahwa sertifikat rumah masih menjadi agunan di bank hingga seluruh kewajiban cicilan terselesaikan. Selain itu, sebelum transaksi jual beli rumah KPR, pastikan seluruh dokumen legalitas sudah lengkap dan sah.
Beberapa dokumen yang harus diperiksa antara lain Sertifikat Hak Milik (SHM) atau Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta Akta Jual Beli (AJB). Dengan legalitas yang jelas dan lengkap, proses pengajuan KPR calon pembeli akan lebih mudah, dan pihak bank dapat memberikan persetujuan lebih cepat.
4. Lakukan Perhitungan Sisa Tagihan KPR
Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui secara pasti berapa jumlah sisa cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), yang masih harus dibayarkan setiap bulan hingga masa tenor berakhir. Dengan memahami hal ini, Anda dapat menyusun strategi yang tepat dalam menentukan harga jual rumah secara cermat dan menghindari potensi kerugian.
Selain itu, perhitungan yang akurat juga memungkinkan Anda untuk memperoleh keuntungan maksimal dari selisih antara harga jual rumah dan sisa cicilan yang harus dilunasi. Untuk memastikan berapa besar kewajiban KPR yang masih tersisa, Anda sebaiknya segera menghubungi pihak bank terkait.
Memperoleh informasi yang akurat, Anda bisa menghitung berapa porsi keuntungan yang dapat Anda peroleh dari hasil jual beli rumah tersebut. Lakukan dengan teliti dan cermat agar tidak ada yang terlewat saat melakukan perhitungan.
5. Gunakan Agen Properti Profesional
Apabila Anda ingin melakukan transaksi jual beli rumah dalam waktu yang lebih singkat, menjalin kerja sama dengan agen properti yang telah memiliki pengalaman luas di bidangnya bisa menjadi pilihan yang tepat. Dengan jaringan yang luas serta strategi pemasaran yang terarah dan efektif, agen properti dapat membantu menarik minat calon pembeli yang potensial.
Selain itu, mereka juga memiliki keahlian dalam menangani berbagai aspek administrasi, seperti pengurusan dokumen legal, perjanjian jual beli, hingga proses perpajakan yang terkait. Tak hanya itu, agen properti juga berperan penting dalam membantu proses negosiasi harga agar kesepakatan yang dihasilkan dapat menguntungkan kedua belah pihak, baik penjual maupun pembeli.
6. Ciptakan Tampilan Rumah Yang Lebih Menarik
Pastikan tampilannya rapi dan menarik agar calon pembeli lebih tertarik. Mulailah dengan mengecat ulang dinding menggunakan warna netral seperti putih atau krem agar memberikan kesan luas dan bersih.
Selain itu, rapikan halaman dan taman dengan memangkas rumput, merapikan tanaman, serta membersihkan area luar agar terlihat lebih terawat. Jangan lupa perbaiki kerusakan kecil seperti pintu macet atau jendela retak, karena detail ini dapat memengaruhi kesan keseluruhan rumah.
Terakhir, lakukan pembersihan menyeluruh di setiap sudut rumah agar lebih nyaman dan memberikan kesan positif saat calon pembeli berkunjung. Dengan tampilan yang bersih dan terawat, rumah akan lebih menarik dan memiliki peluang lebih besar untuk terjual.
Di zaman yang serba digital seperti sekarang, memanfaatkan berbagai platform online untuk promosi properti merupakan strategi yang sangat efektif. Beberapa contoh platform yang dapat digunakan antara lain marketplace properti, media sosial seperti Instagram dan Facebook, serta website real estate yang menyediakan layanan khusus untuk pemasaran rumah.
Agar mendapatkan perhatian dari calon pembeli, sangat penting untuk mengunggah foto rumah dengan resolusi tinggi yang mampu menampilkan setiap detail dengan jelas. Selain itu, deskripsi properti juga harus dibuat semenarik mungkin dengan menonjolkan keunggulan rumah, seperti lokasi strategis, fasilitas yang tersedia, dan kondisi bangunan.
8. Pilih Bank Dengan Suku Bunga Kompetitif
Bagi calon pembeli, menentukan bank yang menawarkan suku bunga pinjaman yang kompetitif merupakan langkah krusial dalam proses pembelian rumah. Agar dapat memilih opsi terbaik, sebaiknya lakukan perbandingan antara beberapa bank untuk mengetahui kebijakan suku bunga yang mereka tawarkan.
Pilihlah bank yang memiliki suku bunga tetap atau setidaknya tidak mengalami fluktuasi yang signifikan, sehingga cicilan yang harus dibayarkan setiap bulan tetap stabil dan lebih mudah dikelola. Jangan sampai salah!
Selain mengurangi risiko beban keuangan yang berlebihan, suku bunga yang stabil juga dapat meningkatkan daya tarik properti apabila di kemudian hari Anda berniat untuk menjualnya, karena calon pembeli umumnya lebih tertarik pada rumah dengan skema kredit yang tidak memberatkan.
Jual beli rumah dengan sistem KPR memang membutuhkan strategi yang tepat agar prosesnya lebih cepat dan menguntungkan. Terapkan tips di atas sekarang juga dan wujudkan transaksi properti yang menguntungkan!