Hanya karena terlahir sebagai Gen Z, bukan berarti kamu tidak bisa memiliki rumah. Bahkan untuk yang tinggal di DKI Jakarta, kamu tetap memiliki kesempatan untuk membeli rumah idaman di usia muda.
Yang paling penting pahami dulu cara mendapatkan rumah yang sesuai kebutuhan. Berikut ini beberapa trik yang bisa kamu terapkan saat mencari rumah dijual di DKI Jakarta.
Sembari mencari informasi rumah dijual di Jakarta, kamu wajib mengatur keuanganmu terlebih dahulu. Dengan mengatur keuangan, kamu tahu kondisinya saat ini. Kamu tahu pengeluaran bulananmu hingga sisa uang yang bisa disisihkan untuk ditabung.
Nah, dari data keuangan tersebut kamu bisa menentukan berapa besaran uang yang bisa kamu alokasikan untuk membeli rumah. Hal ini sangat penting khususnya jika kamu akan membeli rumah dengan sistem kredit atau mencicil.
Jangan sampai hanya karena mencicil rumah, kondisi keuanganmu berantakan. Bayangkan jika kamu tinggal di rumah baru tapi kamu kesulitan memenuhi kebutuhan harianmu.
Jika memang kondisi keuangan belum mencukupi, maka coba cari cara untuk menambah penghasilan. Contohnya, kamu bisa mencoba menjadi freelancer, affiliator, dropshiper, ataupun reseller di waktu luangmu. Pastikan kamu menggunakan hasil dari side hustle tersebut untuk keperluan membeli rumah idaman!
Pada tahap ini, kamu sudah tahu kondisi keuanganmu. Sekarang saatnya mencari referensi rumah yang tepat. Ada baiknya mencari referensi rumah di DKI Jakarta yang sesuai dengan kondisi keuanganmu tersebut.
Idealnya, kamu hanya bisa menyisihkan 1/3 dari pendapatanmu untuk cicilan rumah. Hal ini perlu diperhatikan agar nantinya cicilan rumah tidak menganggu keperluan pokok.
Sebagai ilustrasi, kamu bisa mencari rumah dijual di daerah Jakarta Timur, seperti Cakung, Ciracas, Kramat Jati, atau Munjul. Kamu juga bisa mencari rumah di daerah Jakarta Barat, misalnya di daerah Kalideres, Kembangan, atau Kebun Jeruk.
Pasalnya, harga rumah di daerah-daerah tersebut masih relatif terjangkau jika dibandingkan di daerah lainnya di Jakarta. Setidaknya, daerah-daerah tersebut bisa dijadikan pertimbangan untuk kamu yang ingin membeli rumah dengan dana yang terbatas.
Pemerintah Indonesia sendiri sudah memberikan fasilitas untuk mereka yang membutuhkan rumah murah. Salah satunya adalah dengan menyediakan rumah bersubsidi. Kamu bisa mempertimbangkan untuk membeli rumah subsidi dari pemerintah ini jika danamu terbatas.
Keuntungan dari membeli rumah subsidi adalah bunga cicilan yang tetap atau flat. Artinya, kamu bisa mencicil rumah tersebut dengan nominal yang sama hingga lunas.
Contoh, rumah subsidi yang berada di Jakarta antara lain Grand Sutera Kragilan, Pesona Kahuripan, Kelapa Indah, dan Grand Mutiara 2. Kamu hanya perlu memenuhi persyaratannya saja lalu mengajukan pembelian rumah subsidi.
Gen Z yang sudah menikah pun sangat berpeluang untuk membeli rumah. Jika kamu sudah menikah dan pasanganmu bekerja, pertimbangkan joint income untuk membeli rumah.
Artinya kamu dan pasanganmu menggabungkan jumlah income yang ada untuk keperluan pengajuan KPR ataupun membeli rumah secara cash. Cara ini menjadikan proses pembelian rumah menjadi lebih ringan. Kesempatan bank menerima pengajuan KPR juga semakin besar.
Mereka yang berencana membeli rumah seringkali melupakan biaya DP atau Down Payment. DP adalah pembayaran awal ketika seseorang sudah setuju untuk membeli sebuah rumah. Umumnya, kamu harus membayar sekitar 20 persen dari total harga rumah.
Misalnya, kisaran harga rumah termurah di DKI Jakarta adalah Rp.350.000.000. Maka DP yang harus kamu bayarkan untuk rumah tersebut adalah sekitar Rp.70.000.000. Nah, bayangkan kalau kamu harus menyediakan uang DP dalam waktu singkat.
Karena itu, ada baiknya kamu juga mulai membuat tabungan khusus untuk persiapan DP rumah. Persiapkan tabungan tersebut mulai sekarang jadi kamu siap ketika nantinya harus membayar DP rumah.
Trik lain yang perlu kamu perhatikan saat akan membeli rumah adalah kondisi BI Score. Kondisi BI Score sangat penting khususnya ketika kamu mau membeli rumah dengan sistem KPR. Pasalnya, institusi keuangan seperti bank juga berpatokan pada kondisi BI Scoremu.
Jika kondisi BI Scoremu aman, maka semakin tinggi peluangmu untuk mendapatkan pinjaman dari bank untuk membeli rumah. Sebaliknya, bank akan berpikir dua kali jika kondisi BI Scoremu tidak baik.
Kondisi BI Score sangat dipengaruhi oleh ketepatanmu dalam melunasi hutang, misalnya selalu membayar total hutang bulanan tepat waktu atau tidak pernah terlambat. Selain itu, BI Score juga dipengaruhi oleh Riwayat hutangmu. Jika kamu memiliki Riwayat gagal bayar, maka kondisi BI Scoremu pasti jelek.
Jadi, jika saat ini memiliki hutang di bank yang harus diselesaikan, maka selesaikan pembayaran tersebut dengan baik. Dengan begitu, kondisi BI Scoremu pun tetap baik. Hal ini akan sangat berguna jika kamu akan meminjam kembali ke bank untuk keperluan membeli rumah.
Jika kamu sudah mantap untuk mengambil KPR rumah, maka pastikan kamu sudah tidak memiliki hutang lainnya. Pasalnya, cicilan KPR rumah tergolong cicilan yang besar. Kondisi keuanganmu pasti akan terganggu jika harus membayar banyak cicilan, termasuk cicilan rumah.
Akan lebih baik jika kamu fokus melunasi cicilan hutang rumah tersebut sebelum mengambil hutang lainnya. Proses pelunasan KPR rumah akan lebih mudah dan kamu tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Nilai mata uang akan menurun jika terjadi inflasi. Karena itu, konversikan tabunganmu ke emas. Kumpulkan emas tersebut hingga mencukupi untuk membeli rumah. Dengan mengkonversikan tabungan pembelian rumah ke emas artinya kamu sedang mengamankan nilainya.
Nilai emas juga cenderung naik setiap tahunnya. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan tabungan tersebut untuk membeli tanah. Dengan begitu, kamu bisa tetap mengamankan tabungan sebelum akhirnya tujuan akhirmu membeli sebuah rumah tercapai.
Memang memiliki sebuah rumah baru menjadi kebanggaan tersendiri, tapi memiliki rumah second juga tidak ada salahnya. Beberapa orang lebih memilih membeli rumah second karena harganya yang lebih murah.
Selain itu, mereka bisa langsung menempati tanpa harus mengurus banyak hal lainnya. Nantinya, kamu hanya perlu merawat dan merenovasinya jika memang dibutuhkan. Biayanya tentu tidak akan sebesar jika kamu membeli rumah baru.
Selain itu, kamu juga perlu mempertimbangkan area rumah tersebut. Ada beberapa daerah di Jakarta yang harga rumah second-nya jauh lebih murah dibandingkan dengan daerah lainnya.
Intinya, kamu tidak perlu khawatir lagi soal membeli rumah. Sebagai Gen Z kamu mendapatkan keuntungan dari banyaknya informasi serta kemudahan untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Kamu cukup menggunakan internet untuk mendapatkan semuanya, termasuk informasi mengenai jual beli rumah di Jakarta. Setelah itu, kamu hanya perlu fokus untuk mewujudkan mimpimu untuk mendapatkan sebuah rumah yang nyaman untuk ditinggali.
Apakah Anda sedang mencari alamat dan kontak notaris PPAT di Kabupaten Sidoarjo? Jangan khawatir, ada banyak pilihan yang bisa dijadikan rekomendasi sesuai dengan domisilimu saat ini.Nah, untuk ...
Beli rumah di DKI Jakarta memang menggiurkan, tapi itu bukanlah perkara yang mudah. Pasalnya, keterbatasan lahan dan kepadatan penduduknya membuat pemilihan lokasi yang strategis harus ...
Sebelum Anda memutuskan membuat iklan rumah dijual di DKI Jakarta, maka ada sejumlah persiapan yang perlu dilakukan terlebih dahulu. Termasuk memahami apa sajakah syarat yang harus dipenuhi dalam ...
Tren kuliner di tanah air terus silih berganti, menyuguhkan aneka kuliner khas Indonesia hingga mancanegara yang membuat banyak masyarakat ikut penasaran. Prospek bisnis kuliner di Jakarta dapat ...
Kelebihan Portal MasukSiniBerikut kelebihan portal MasukSini yang tidak banyak orang tahu:1. Membagikan listing Anda ke klienAnda bisa langsung membagikan listing Anda ke klien Anda tanpa ribet. ...
